🌾

narrative writings of thesunmetmoon

#gyushuaabo

Benar-benar fasilitas hotel bintang lima. Segera setelah mereka menginjakkan kaki di depan lobi, pelayanan berjalan cepat, profesional, serta efisien. Manajer hotel sendiri, Tuan Cha, yang menyambut mereka. Ia adalah warga asli negara Mingyu yang ditugaskan mengelola cabang di sini, maka dari itu ia paham sepenuhnya kekhawatiran para Omega dan Alpha yang berkunjung ke negara tersebut. Tuan Cha sendiri sehari-harinya harus tetap waspada karena tidak sedikit yang kontra terhadap hubungan politik dan ekonomi negara mereka.

Read more...

#gyushuaabo

Begitu kapal berlabuh, perbedaan antara negaranya dan negara Mingyu terasa mencolok. Kendaraan lalu lalang, sibuk mengeluarkan kargo dari kapal tersebut. Pun bus kecil menjemput mereka agar tidak perlu berjalan jauh ke terminal.

Read more...

#gyushuaabo

Jarak kedua negara yang saling perang dingin tersebut sebenarnya tidak terlalu jauh. Dengan kapal laut yang kecepatannya bagus, mereka hanya membutuhkan waktu tempuh 3 hari 2 malam. Joshua melewati hari-harinya di atas lautan dengan setengah cemas, setengah menikmati kebebasannya di kapal pesiar megah tersebut, mulai dari kabin super nyaman, hidangan kelas atas yang disajikan, ruang bersantai diiringi orkestra hidup, servis pijat dan sauna, ruang berendam yang indah, lapangan tenis, kolam renang air hangat, dan segala kemewahan lainnya yang datang dengan harga yang mereka bayar.

Read more...

#gyushuaabo

Adikku Tersayang,

Aku mengerti. Pergilah dengan kehati-hatian. Maaf kalau responku terlambat. Terlalu banyak hal yang harus kuurus di saat yang bersamaan, aku harap kau paham.

Read more...

#gyushuaabo

Gugur daun terakhir melayang tersapu angin kering bulan Desember. Mantel-mantel berat dikeluarkan dari kotak tempatnya tersimpan dan berpindah ke bahu orang-orang yang lalu lalang di jalan. Sup kacang polong panas dan harum kacang kenari panggang mulai mengisi area toko, membuat yang tergesa-gesa sekalipun berhenti sejenak untuk menghangatkan perut dari udara dingin yang menggigit tiap jengkal kulit mereka.

Dunia di musim dingin bagai lukisan kosong yang kesepian.

Read more...

#gyushuaabo

“Mingyu.”

“Ya, Sayang?”

Read more...

#gyushuaabo

Begitu dia memasuki lorong rumah, nampak ibunya duduk di kursi di depan perapian yang mati. Bulan November merupakan peralihan musim gugur ke musim dingin. Belum saatnya membakar kayu sebagai sumber kehangatan, namun mereka sudah harus menyetok beberapa untuk musim dingin bulan depan. Joshua juga harus menukar artikel pakaian Mingyu yang sudah hilang bau feromonnya ke yang lebih baru, karena dia akan membutuhkannya saat memasuki masa estrusnya nanti.

Read more...

#gyushuaabo

“Ya pasti sakit.”

Mendengar itu, paras sang Omega langsung memucat.

Wonwoo.”

Read more...

#gyushuaabo

Bulan Oktober berlalu begitu cepat, namun juga terasa lama bagi Omega kita. Alih-alih satu-dua minggu, Alphanya menghilang selama tiga minggu. Hari-hari tanpa keberadaan Mingyu membuat Joshua, terus terang, uring-uringan. Sarangnya sudah tidak berbau sang Alpha. Bibirnya rindu ciuman sang Alpha. Ia mendamba pelukan besar nan hangat yang menjadi ciri khas kekasihnya.

Read more...

#gyushuaabo

Sepanjang perjalanan dalam kereta kuda, gelagat sang Alpha semakin aneh. Biasanya mereka bercengkerama akan banyak hal. Separuh benar, karena Joshua tetaplah Joshua—bercerita akan si kembar dan kejadian lucu saat Mingyu keluar dari kamar. Mingyu biasanya menanggapinya, mengubah percakapan menjadi dua arah seperti seharusnya, namun kali ini, sang Alpha bungkam total.

Read more...