31.
“Permi—mmh.”
Baru juga dia buka pintu restoran, tiba-tiba disambut oleh bibir yang menciuminya tak sabaran. Seokmin tersenyum geli, lalu memejamkan mata, membiarkan Joshua merangkulnya. Dielusnya kepala bagian belakang pemuda itu, menyisir rambut hitamnya. Wangi sabun dan shampoo yang sama dengan miliknya (tentu karena mereka tadi pagi mandi bersama) tercium dari Joshua.