150.
“Aaah.....,” hela napas puas setelah ia menenggak tuntas gelas pertamanya.
“Aaah.....,” hela napas puas setelah ia menenggak tuntas gelas pertamanya.
“OHOK OHOK OHOK!”
Capek banget, ya Gusti...
“Nggak bakal dibalas. Di jepang jam 2 pagi. Anak itu tidurnya cepet. Kalo mau tanya, mending sama Jihoon. Dia pasti masih bangun.”
”....Lo kenapa sih, takut banget sama gue?”
Seungcheol malah makin takut denger Wonwoo ngomong gitu. Bitch, he fucking shuddered.
Keheningan yang merentang di antara mereka ganjil banget. Terus terang nih ya, Wonwoo jijik sama orang yang bikin kehaluan mesum akan dirinya dan temennya. Maksudnya, siapa sih yang enggak?? Bayangin lu punya temen deket terus ada orang nggak dikenal yang, nggak ada angin nggak ada ujan ye, nulis titit lu keluar masuk lobang pantat temen lu. Yang nulis sesama laki pula.
APA TIDAK NGERI, JENDRAL????
Sebagaimana seorang fanboy, Seungcheol punya mimpi. Mimpi yang, to be honest, semua fans juga punya.
“Belom sadar juga?”