85.

#woncheolidol

”....Lo kenapa sih, takut banget sama gue?”

Seungcheol malah makin takut denger Wonwoo ngomong gitu. Bitch, he fucking shuddered.

Tentunya kondisi itu nggak luput dari ketajaman mata Jeon Wonwoo. Padahal mah hal lumrah, kok, antara fans dan idol saling lempar-lemparan pujian dan 'I love you's. Makanya dia nggak paham kenapa lelaki di depannya sampe salting.

”........,” Wonwoo mengernyitkan alis. “Nama?”

”....hah?”

“Nama asli lo.”

“S-Seungcheol?” dia berdeham. “Emm, Choi Seungcheol.”

“Umur?”

“Gue 95L....emm, seumur sama Jisoo?”

“Tanggal berapa?”

“8 Agustus 95.”

“Wah tanggal cantik.”

Mendengar komentar itu, refleks dia tersenyum.

“Kuliah? Kerja? Nikah?”

“Kerja. Gue cuma penjaga toko di ITC sih. Dan nggak nikah lah, emm..belom,” sejenak, Seungcheol diam. “K-kenapa ya, nanyain ini semua....?”

“Lo ganteng gini jagain toko di ITC??”

Blushed.

“B-bos gue lebih ganteng kok.....,” ya iya, wong bos dia si Wen Junhui yang masuk 100 Most Handsome Men tiap tahun.

“Sayang ih,” Wonwoo mendecakkan lidah. “Mending lo jadi model ato idol. Ato apa kek, masuk korporat. Jadi CEO. Ato magang di agensi. Muka lo bagus gini. Bisa bikin lo kaya.”

Blushed. Blushed. Blushed.

KENAPA MENDADAK DIA MALAH DIPUJI SIH, APA INI TAKTIK DIANGKAT LEBIH TINGGI TERUS DIJATOHIN KE BUMI????? NGERI KALI KAU, JEON WONWOO???

“E-emm....,” merah padam, Seungcheol menjilat bibir dengan gugup, lalu menambahkan. “G-gue gay lho...?”

”...Oke?” diangkatnya sebelah alis.

“E-e-emm.....,” nggak mampu lanjutin omongannya.

YA KARENA GUE GAY, TOLONG JANGAN MUJI TERUS????? LO NYURUH GUE TOBAT TAPI LO NYA NGASIH LAMPU IJO MULU???? ARGHHH!!

“Gue—”

BRAKK!!

“AH FUCK! JEON WON—” berhenti, dia, pas ngeliat dua pasang mata memandanginya yang baru melewati pintu. “Oh. Lo udah bangun? Halo.”

....OMFG LEE JIHOON!!!??? ADHKSHDKS URI LEADER????

“H-Hal-emm-” buru-buru berdiri dari sofa untuk membungkuk sopan. Panik. “A-emm-I'm s-sorry—”

“Heh. Santuy,” dengan ringan, Jihoon menepuk-nepuk pundak fans malang itu. “Lo kejebak di sini karena keseret si Joshua gendeng itu. Gue yang harusnya minta maaf sama lo. Sori ya atas kelakuan anak gue.”

Padahal tuaan Joshua daripada Jihoon, tapi buat Jihoon mah member dia anak-anaknya semua.

“But anyway, gue agak trauma sih baca fic esek-esek lo, so please don't do that again?”

”.................lo juga baca?”

Pas Jihoon ngangguk, beneran deh Seungcheol nyampe kostan bakal bikin lobang di tanah terus nyemplung.

“Bang,” Wonwoo memotong. “Serius dia mau dibawa ke dorm?” Apa nggak apa-apa tuh?

“Nah, gue mau update info. Kita bawa dia ke agensi aja. Gue mau nggak mau harus jelasin kondisi kenapa bisa ada fans pingsan di backstage kan terus CEO bilang bawa dia ke gedung aja,” Jihoon mengambil tasnya. “Dia bakal semobil sama kita. Manajer hyung lagi ambil mobil. Shua Hao lagi ke sini. Lo juga siap-siap, Won.”

Bergidik, Seungcheol cepat menimpali. “EMM! So-sori, tapi gue nggak apa-apa balik ke Jakarta sendiri kok! D-dan gue janji gue bakal deact akun itu, nggak bakal ulangin lagi ngeship-ngeship sembarangan gitu, d-d-dan—”

Please, please, please, jangan ban gue, please—

“Sori,” Jihoon looked at him with a blatant pity. “Agensi. Gue nggak bisa apa-apa.”

Melihat Seungcheol makin pucat pasi, Wonwoo nggak bisa nahan buat nggak tepok pundaknya. “Hey. 'S okay. They won't hurt you.”

Kemudian, seringai jahil.

“Maybe.”

RIP me.