narrative writings of thesunmetmoon
Seolah ikut merayakan, matahari bersinar begitu teriknya di hari berbahagia tersebut. Tuan Hong datang bersama ibunya dalam salah satu kereta kuda milik istana dan mereka langsung disambut oleh Tuan Kim. Sebagai pasangan pendamping, setelan jas yang mereka kenakan memiliki warna yang saling melengkapi: rose quartz dan serenity. Kemeja satin yang disetrika rapi, juga kuntum bunga kegemaran Tuan Yoon, lily putih, diselipkan di saku masing-masing.
🏖️ Bulan Juli
Bulan dimana udara mulai memanas itu dimasuki Tuan Hong dengan ceria. Setelah menutup Juni dengan hati yang jauh lebih ringan, sang Omega menapak di sisi Alphanya dengan kepercayaan diri yang meluap-luap.
🔞 slight NC-17
Tuan Seo menutup pintu dengan agak dibanting. Bunyinya nyaring, diiringi kelinting bel kecil di atasnya. Dalam sekali putar, pintu kemudian terkunci. Malam belum turun dan langit masihlah diwarnai semburat jingga ketika Tuan Hong melambaikan tangan perpisahan, yang dibalas sang Beta dengan gestur yang sama. Ia berdiri di depan toko sampai punggung Tuan Hong menghilang di antara kerumunan orang-orang yang bertolak pulang.
“Anda baik-baik saja?”
Helaan napas panjang adalah jawaban untuk pertanyaan Myungho barusan. Sang Omega duduk di kursi yang disediakan untuk menunggu racikan obat dengan sang Beta berlutut di hadapannya. Ditangkupnya tangan Joshua, menyalurkan kehangatan hati seorang Seo Myungho langsung ke si anak. Aroma Betanya yang penuh wangi pinus membuat beban di perut Joshua mereda sedikit. Ada sesuatu yang menenangkan dari aroma Beta itu, entah apa dan mengapa.
“Kenapa kalian mutusin mau nikah?”
Tiga hari setelah pesta ulang tahun Tuan Kim, Tuan Hong menghilang selama satu setengah minggu. Tuan Kim, yang sudah mengetahui penyebabnya, mengirimkan buah-buahan segar dari lahannya sendiri dan sekerat peti penuh kemejanya. Tidak lupa ia mengirimkan makanan, juga larutan penambah energi yang diracik Tuan Seo dari bahan-bahan alamiah untuk Nyonya Hong, karena menjaga Omega dalam keadaan estrus memerlukan tenaga lebih.
“Mingyu.”
“Selamat malam, Joshua, ada apa? Bukankah ini sudah terlalu larut untuk menelepon?”