🌾

narrative writings of thesunmetmoon

#gyushuaabo

Meski aura di sudut mereka berada kurang mengenakkan, para pria Beta yang lebih muda perlahan mendekat untuk menonton sebuah pertandingan yang, nampaknya, akan seru. Tuan Lee mengocok kartu dengan ahli, sedangkan Tuan Kim mencoba memberikan sedikit penjelasan mengenai permainan bridge pada Tuan Hong. Entah didengarkan oleh sang Omega atau tidak, sebab spektator bisa melihat bahwa Tuan Hong cukup mabuk.

Nah, bila ingin bertaruh, tentu semua yakin akan menaruh keping emasnya di pasangan yang mana.

Read more...

#gyushuaabo

Begitu melihat paras Tuan Yoon yang datang tergopoh-gopoh mendekatinya, darah Tuan Kim seolah terkuras habis. Wajahnya pucat kala mendengar alasan yang keluar dari mulut sang Omega. Refleks semata lah yang membawanya langsung berlari ke arah yang dikatakan Tuan Yoon, mengindahkan para tamu lain yang bahunya ia tabrak ataupun terganggu oleh aksi barbariknya.

(“Sungguh aneh! Saya belum pernah melihat Tuan Kim seperti itu! Pasti ada sesuatu yang memburunya!”)

Read more...

Part 23 #gyushuaabo

“Woah...”

Kesembunyi dari keramaian aula dansa, ruangan yang Joshua masukin itu nggak kalah megah. Chandelier raksasa menerangi kertas dinding penuh warna dan bermotif bunga. Karpet tebal di bawah sol sepatunya. Sebuah perapian besar menyala, menghangatkan mereka di musim yang begitu dingin ini. Berbagai lukisan yang dipigura mahal memenuhi dinding. Sofa dan kursi yang nampak kurang empuk diisi beberapa lelaki, di sini dan di sana. Mereka bercakap-cakap dengan seru, bertukar cerita atau membaca koran sambil menghisap pipa rokok mereka.

Read more...

#gyushuaabo

“Sayang?!”

Read more...

#gyushuaabo

Gelas wine ketiga dan tubuh Joshua mulai menghangat.

Setelah melepas ibunya untuk bertemu empat mata dengan Ibu Suri (katanya sih cuma boleh dihadirin perempuan aja, Joshua juga nggak minat-minat amat sih, terlalu banyak perhatian dia dapat setelah pindah ke negara ini), anak itu melipir ke meja yang dijaga oleh seorang pelayan yang menuangkan minuman ke gelas para tamu. Kesepakatannya dengan ibunya sebagai syarat karena Joshua sudah merelakan hari ulang tahunnya adalah Joshua boleh ngelakuin apapun sepanjang malam itu. Ibunya cuma menghela napas, meminta anaknya untuk berhati-hati pas ibunya nggak ada di sisinya.

Read more...

#gyushuaabo

“Mingyu.”

Tuan Kim tersentak. Ingatannya akan malam di rumah Dokter Jeon pun buyar. Kejadian beberapa malam lalu setelah Tuan Raja memulangkannya dengan janji untuk perencanaan pesta dansa yang berakhir dengan dirinya membawa beberapa obat dari rumah pasangan tersebut.

Read more...

#gyushuaabo

“Pembedahan.”

Ialah jawaban Dokter Jeon ketika Tuan Kim bertanya sambil lalu kemanakah dirinya bertolak sebelumnya. Suatu pertanyaan yang tidaklah mengharapkan penjelasan. Ketika Tuan Kim mendapatkannya, ia hampir tersedak cacahan daging dalam rebusannya. Tuan Seo buru-buru menuangkan lebih banyak bir dingin ke gelas tamunya dengan raut cemas, sementara Dokter Jeon, yang tidak menyadari hal tersebut, melipat lengan di dada. Mata terpejam dan alis bertaut.

Read more...

Part 18 #gyushuaabo

“Terima kasih.”

“Terima kasih, Nyonya Jang. Semoga cepat sembuh.”

Tling!

Read more...

#gyushuaabo

“Joshua.”

Nggak ada jawaban. Ibunya menunggu sampai hitungan ke-lima, sebelum dia menyerah dan menaiki tangga, melongokkan kepalanya dari pinggir pintu.

“Kamu udah siap belom, Nak?”

Read more...

#gyushuaabo

“Anak itu.”

Seluruh tubuh Kim Mingyu menegang. Di balik tirai dimana ia tidak sengaja ketiduran saat sedang bermain petak umpet dengan kakaknya, Seungcheol, ia diam tak bergerak. Napasnya ditahan oleh bekapan kedua tangan. Ia tidak menyukai pamannya dan para tetua. Mereka selalu memandangi dirinya dengan sinis, seperti sesuatu yang menjijikkan.

Jangan sampai ketahuan ia berada di ruangan yang sama dengan mereka saat ini...

Read more...