Minghao melipir sebentar ke WC, dan, ketika ia kembali, ada makanan lagi di atas mejanya. Sungguh, ia semakin heran dari waktu ke waktu. Apakah semua makanan itu jatuh dari langit begitu saja atau bagaimana...? Bagaimana bisa seseorang menaruh makanan di atas mejanya sebanyak empat kali dan dia tidak pernah memergokinya?
Kali ini ia tidak menoleh. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 19:22 dan jemari Minghao masih berdansa di keyboard. Laporan, laporan, settlement, laporan....
Ada anjing besar yang dipungut bosnya, terus sekarang lagi whining di kubikel sebelahnya. Ganggu. Ganggu banget. Xu Minghao mengetuk-ngetukkan jarinya, menahan agar tetap sabar dan tidak termakan hasrat untuk mendiamkan anjing besar itu selamanya.
Minghao mendumal. Dengan kesal, diaduknya minuman yang ia pesan. Mocktail, sirup Grenadine sama jus apa gitu, Minghao tidak terlalu peduli. Pikirannya melayang ke 1001 cara membalas dendam pada Jeonghan.