🌾

narrative writings of thesunmetmoon

#minwonabo

Suara ombak berderu teratur, menciptakan musik alamiah bagi telinga. Pasir sejuk terasa di bawah usapan telapak tangan. Langit berbintang, bersih dari pijar lampu, berkelap-kelip begitu terang, begitu banyak.

Indah.

Indah...

Read more...

#minwonabo

Di balik tirai beludru warna merah darah, Xu Minghao berdiri dengan kedua tangan masuk ke dalam saku. Di balik tirai sebelahnya, terpisah oleh pemandangan miris Alpha-nya yang sedang memeluk Omega dari masa lalunya, terduduk Kim Mingyu. Alpha besar itu memeluk kedua lututnya dan membenamkan wajahnya di sana.

Minghao diam-diam menghela napas.

Read more...

#minwonabo

”...Bayi kita...saya membunuhnya. Gara-gara saya. Gara-gara saya...,” ia terisak.

“Won, Wonnie...,” Jun mengecup ubun-ubunnya. Lalu sisi keningnya. Bau peppermint sang Alpha dikeluarkan, namun masih tak mampu mengimbangi bau Mingyu yang melekat lebih kuat di sekujur tubuh sang Omega. Meskipun begitu, bau nostalgis sang Alpha agak membuatnya lebih tenang. Omega di dalam tubuhnya kenal bau itu. Familier.

Read more...

#minwonabo

Minggu ketiga Junhui menghilang bagai ditelan bumi, Wonwoo semakin kepayahan. Semakin terpuruk dalam nestapa.

Read more...

#minwonabo

Satu hari menjadi dua. Dua menjadi tiga. Empat, lima, enam hari. Seminggu.

Dua minggu.

Dua minggu Alpha itu tidak menyelinap lagi melalui jendela kamarnya. Wonwoo mulai cemas, pun ketakutan. Ia mengkhawatirkan keadaan Alpha-nya. Apakah ada hal buruk terjadi pada Junhui? Apakah orangtua Junhui mengetahui persoalan ini dan mengurungnya? Apakah orangtuanya tahu mengenai Junhui dan menyingkirkannya?

Read more...

#minwonabo

“Junnie!”

Begitu ia melompat ke balkon, Wonwoo sudah melemparkan dirinya ke pelukan Junhui. Sang Alpha tertawa, dengan bahagia memeluknya balik. Ia mendesah puas. Omega yang ia sayangi nyaman di dalam pelukannya.

Read more...

#minwonabo

“Won, kenapa?”

Ibunya mengetuk pintu kamar mandi, lalu masuk. Parasnya agak panik saat menemukan anak lelakinya muntah-muntah di kloset. Dielusi punggungnya perlahan sampai habis isi perut Wonwoo, tak ada lagi yang bisa dikeluarkan. Menarik napas dengan susah payah, Wonwoo menyeka sisi dagunya.

Read more...

#minwonabo

Entah kapan tepatnya Wonwoo merasakan desir aneh itu.

Mungkin ketika ulang tahunnya yang ke-17 tinggal menghitung hari. Ketika mereka mulai menanggalkan segala keburukan rupa masa puber. Ketika lemak bayi berkurang dan Junhui berubah dari anak lelaki menjadi seorang lelaki.

Read more...

#minwonabo

Tlak!

Satu kali.

Tlak!

Dua kali.

Read more...

#minwonabo

“Gimana ya...?”

Wonwoo baru selesai sarapan dan sedang mempersiapkan pelajaran paginya sebelum guru privat datang saat ia mendengar percakapan kepala pelayan dengan tukang kebun.

“Kenapa?” ia menelengkan kepala, mendekati mereka.

Read more...