Karena Seokmin yang tetiba pingsan dan sampe detik ini belum juga nampak tanda-tanda anak itu bakalan bangun, yang mulia permaisuri pun menawarkan mereka untuk menginap di istana. Mereka jelas ngerasa sungkan, tapi terlalu takut buat nolak. Jeonghan sih bilang ke Seungcheol kalo dia sama Mingyu bisa pulang kalo mau, biar dia sendiri aja yang jagain Seokmin, tapi kedua temannya itu langsung protes, enggan ninggalin mereka berdua sendirian. Akhirnya, setelah menelpon ke orangtua masing-masing untuk memberi kabar, mereka berbagi salah satu ruang tidur yang dikhususkan bagi tamu kerajaan, terletak di sayap yang berseberangan dari sayap ruangan pribadi keluarga raja.
Jeonghan tadinya lagi bengong, terlalu tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Tapi, saat harum teh menguar lembut dan angin sepoi-sepoi berbau samar garam bertiup menyibak tirai halus di aula utama itu, seketika gundah gulananya pun lenyap. Kepalanya kopong. Dia hanya memandangi Pangeran Jisoo yang sedang menuangkan teh panas ke dua cangkir porselen dengan tenang. Berlatar belakang langit biru jernih dan dedaunan hijau, sang pangeran bagaikan keluar dari lukisan kerajaan.
Makian barusan ditujukan untuk dirinya dan dirinya only. Kalo boleh jujur yah... buat Seokmin juga sih sebenernya, tapi melihat kondisi anak itu saat ini, Jeonghan rada nggak tega. Berkebalikan dari Jeonghan yang masih mematung di posisinya, Seungcheol dan Mingyu buru-buru berlutut, mencoba menyadarkan Seokmin yang mendadak aja pingsan.
Beberapa detik kemudian, handphonenya mulai berbunyi. Masih terpana, Jeonghan dan keluarganya tetap lihat-lihatan, mata membelalak dan mulut terbuka. Ibunya menutup mulut dengan tangan, sedangkan adiknya mencengkeram kedua pundak Jeonghan.
Ketika handphonenya berdering untuk yang ke lima kalinya, barulah dia sadar dan mengangkatnya.
Tersebutlah suatu negara nun jauh di sana. Negara yang langitnya hampir selalu biru, penduduknya sering tersenyum dan pantainya sungguhlah indah. Negara yang jauh dari negara bernama Korea Selatan, tempat lahir salah satu karakter utama cerita kita kali ini.