2. 🦦—
“Hyung!”
“Hey.”
Satu pelukan besar dipertukarkan. Chan mengabaikan lelaki itu yang kini tengah bercakap-cakap dengan lelaki lain yang jauh lebih muda dan memetakan apa yang bola mata hitam jernihnya tangkap. Langit-langit yang tinggi. Dinding berplester putih yang sudah rontok di beberapa tempat, serta meja kayu panjang lengkap dengan bangkunya. Kasak-kusuk orang di pojok sini dan sana. Pengaduk minuman yang mengaduk sendiri—
—wanjir?