186.
Sepulang dari dokter, Mingyu tidur terus. Dari siang hingga menjelang malam. Meski tidak tega, Minghao mau tak mau membangunkannya untuk makan malam. Ia membantu lelaki itu agar duduk, setengah merosot, bersandar lunglai pada kepala ranjang.
Sepulang dari dokter, Mingyu tidur terus. Dari siang hingga menjelang malam. Meski tidak tega, Minghao mau tak mau membangunkannya untuk makan malam. Ia membantu lelaki itu agar duduk, setengah merosot, bersandar lunglai pada kepala ranjang.
โ...I'm sorry, Joshua...โ
Menangis sejadinya, Joshua berdeguk. Ia tidak tahu apa arti permintaan maaf barusan. Jika ada yang harus minta maaf, maka itu adalah dirinya.
Namun, Joshua tidak ingin berpikir.
Jeonghan menangkup wajah itu. Ia sudah menyerah untuk mencoba menghapus segala jejak basah di pipi Joshua ketika mata yang sama terus saja mengucurkan tangis tanpa tanda-tanda akan berhenti.
Ibu jari seseorang mendadak mengusap lelehan tangis dari sudut matanya. Kaget akan keberadaan orang lain yang telat disadarinya, perlahan, dengan lemah, Joshua pun menoleh.
Ketika matanya membuka, langit-langit gelap lah yang pertama ia lihat. Kepalanya kopong. Tetesan infus dan bunyi bip-bip teratur terdengar. Bau yang asing. Kasur yang asing. Ruangan yang asing.
Urusan administrasi selesai. Ruangan kelas I. Biaya IGD. Jeonghan sadar sepenuhnya kalau tidak ada reimbursement yang akan diberikan padanya. Dia duduk di kursi samping kasur. IGD malam itu tergolong sepi, hanya ada beberapa tirai sekat pasien yang ditutup.
Ada sesuatu dari rumah sakit yang sanggup meninggalkan kesan berbeda-beda bagi tiap pengunjungnya. Seseorang mungkin membenci rumah sakit karena orang yang penting baginya wafat di sana. Seseorang mungkin bersikap apatis, sekadar tempat berobat.
Bagi Xu Minghao beda lagi.
.....Tidak ada apapun di mejanya pagi itu. Minghao terhenyak. Biasanya, begitu ia sampai, sarapan sudah tersaji cantik di mejanya, terkadang dengan makan siang.
Pagi itu, nihil.
Perhatian, perhatian. Api telah menjalar dari lantai 5. Api telah menjalar dari lantai 5. Mohon mengikuti instruksi evakuasi dari para petugas lantai dan harap tetap tenang. Bagi tenant di lantai 11 dan 21, harap turun sekarangโ
Selamat pagi dan siang sekaligus, Hao. Maaf ya saya buatin makan pagi dan makan siangnya barengan, soalnya siang nanti saya bakal keluar kantor. Mungkin nanti bisa Hao hangatkan makan siangnya di microwave? Semoga Hao suka ya. Maaf sekali lagi > <