Wonwoo menunjuk ke kedua lengan Joshua yang membuka lebar. Persis ketika ia menapak naik ke lantai dua, dimana kamarnya dan kamar Seungcheol berada, Joshua sudah berdiri di ujung tangga, memblokir jalan Wonwoo.
Lamunan Wonwoo buyar oleh keluhan Joshua dan suara tawa Seungcheol. Anak itu diam-diam menggelengkan kepala, membuang memori yang tanpa dinyana mengambil alih isi kepalanya.
Ada sebab kenapa Wonwoo kini menghindar dari abangnya dan sahabat abangnya itu.
Pertama Seungcheol membawa Joshua pulang ke rumah adalah ketika Wonwoo duduk di kelas 3 SD. Melihat orang asing di meja makan keluarganya membuat Wonwoo diam seribu bahasa. Menutup, bagai tumbuhan putri malu. Bahkan saat ibunya menyuruhnya berkenalan dengan Joshua, anak itu diam seribu bahasa. Hari pertama mereka bertemu, Wonwoo hanya mencuri pandang persis tiga detik sebelum mata Joshua menangkap pandangannya. Anak itu refleks menunduk dan lanjut makan.
Spontan, anak berkacamata itu menoleh ke arah pintunya yang mendadak menjeblak terbuka. Sudah bisa ditebak siapa pelakunya dari kaki yang menjulur santai seolah tidak baru saja menerabas tanpa ijin ke kamar Wonwoo, melanggar privasi yang ia ciptakan sejak ia mendapat kamar sendiri, terpisah dari Seungcheol.