Maka, dimulailah keseharian baru Kim Mingyu. Karena dia sudah “dilarang” datang ke kantor, semakin semangatlah bapak satu anak ini mengurusi rumahnya. Ia jadi tahu bahwa ada beberapa tagihan yang belum sempat dibayar. Jadi mengenal pemilik toko beras dan gas langganan mereka. Ada renovasi kecil-kecilan yang diperlukan di rumah.
Jam empat pagi dan ia sudah turun dari tempat tidur. Meski terlelap hanya empat jam, ia mengacuhkan fakta itu untuk membuatkan bekal bagi anak perempuannya. Dengan mata belekan dan rambut kusut masai, Kim Mingyu menghidupkan lampu dapur. Langit di luar jendela masih gelap. Udara pun masih dingin.