296.

#gyuhaooffice

Minghao mengernyitkan alis. Setelah mengirim renceng tanda tanya ke grup wiskul, meminta Jeonghan menjelaskan maksudnya, mendadak dunianya gelap.

Guess who?”

Napasnya hampir berhenti. Pegangannya melonggar dan handphonenya terlepas, yang mungkin akan terbanting andaikan anak buahnya tidak buru-buru menadahinya. Bibir Minghao terbuka. Terlalu kaget untuk berkata-kata.

Jika matanya tidak ditutupi saat ini, ia pasti sudah memarahi anak-anak departemennya (dan semua yang melihat mereka di kantor, secara harfiah) karena menahan tawa geli sambil tersenyum senang.

”....Mas Han?”

“Salah~“

“Juned. Jun, nggak lucu ah.”

“Kok malah Juneeedd??”

“Oh, aku tau,” kekeh Minghao. “Pasti guguk gede, suka mecahin barang, gampang ngambek, kalo makan kayak nggak dikasih makan setahun.”

Tawa, lugas dan membahana, ketika Mingyu menurunkan tangannya dan Minghao, serta-merta, berbalik badan, mengalungkan kedua lengan ke leher kekasihnya. Mingyu pun memeluk pinggul Minghao. Ujung hidung mereka bergesekan.

“Jahat banget...?”

“Jahatnya aku buat kamu aja, kok...”

Mingyu meringis.

“Kok...kamu di sini?” tanya Minghao.

“Training.”

“Oh?”

“Seminggu.”

“Ooh...”

“Mungkin lebih.”

Mata Minghao melebar. Ia menjauhkan diri sedikit agar bisa memandang Mingyu. Berharap, tapi lebih kentara kebingungannya.

“Aku training buat penempatan di sini.” Makin bingung lah paras kekasihnya, mendorong Mingyu untuk tertawa makin lebar. “Kalo hasil training seminggu ini bagus, ada kemungkinan ditarik buat ke sini. Kontrak sih, 2 tahun. Di departemen beda sama kamu, but anyway,” ia menangkup pipi Minghao. “Wish me luck, baobei?”

Perlu waktu bagi Minghao untuk meresapi kenyataan ini. Dan, begitu ia menerimanya, senyum yang terkembang di wajah Minghao sangat, sangat, manis, napas Mingyu tercuri olehnya. Membuat Mingyu mengusap wajahnya ke sisi leher kekasihnya, memeluknya erat penuh cinta.

“I miss you...,” aku Minghao, dalam sebuah bisikan yang hanya bisa didengar Mingyu.

Lelaki itu ikut tersenyum.

“I miss you too...”

Kemudian, mengabaikan seluruh spektator di sana, Minghao mengecup bibir Mingyu.