48.

#minwonstupid

“Spa—”

“HAOOO!”

Jeglek!

Mendadak, pintu kamar Mingyu kebuka. Mendadak, Minghao diseruduk banteng (ato bebek super sengkel) dan diseret masuk buru-buru ke kamar. Baru aja dia mau ngamuk ke temennya itu, tapi Mingyu mendahuluinya, memotong ucapan Minghao.

“Gue kira lo batal dateng! Ada Bang Won sih, tapi nggak apa kok, gue toh udah duluan janji sama lo!!”

Minghao mendelik ke arah Mingyu. Mingyu cuma bisa nyengir salting sambil keringet dingin. Minghao mendoyongkan badan, mengintip melalui bahu Mingyu. Wonwoo menatapnya, mengangkat tangan dengan santai, satu tangan menopang dagu di meja kecil Mingyu sambil duduk bersila di lantai.

Minghao balik mendelik ke arah Mingyu. Mingyu makin keringetan.

Plis, plis, plis..., doanya dalam hati.

Minghao menghela napas. “Iya, sori ganggu ya, Gyu. Padahal lo nggak apa-apa kok kalo mau batalin rencana kita,” berkata begitu, Minghao lenggang kangkung melewati Mingyu buat duduk di meja yang sama yang ditempati Wonwoo. “Sori ya, Bang, ganggu pdkt lo ke Kigyu.”

“Bilang sama Gyu,” kekeh Wonwoo. Dia menenggak air putih dinginnya, lalu mendesah. “Aaah~” Disekanya bibir dengan punggung tangan. “Dia yang lagi pdkt ke gue.”

Minghao mengernyitkan sebelah alis.

“Kalo lo nggak muncul tadi, hampir aja dia nyipok bibir gue lho.” 😉

Kedua bola mata Minghao seketika membulat. Mulutnya membuka dan kepalanya berputar ke arah temennya, yang kini mukanya semerah tomat paling ranum disiram mentari bulan Juli.

“ENGGAK! BOHONG! ANJING, APAAN SIH LO, BANG???” sambil malu, sambil ngamuk. Mingyu menyusruk, berlutut di depan Wonwoo, dan menarik kerah lelaki itu. “LO YA YANG BILANG MATA LO KELILIPAN DAN MINTA GUE BANTU TIUPIN?? GUE CUMA NIUPIN MATA LO, LO YANG MENDADAK—”

“PPFFTT!”

Wonwoo ketawa. Dia ketawa ngakak, puas banget kayaknya. Wonwoo ngakak sampe nangis, ninggalin Mingyu sama Minghao liat-liatan berdua.

(“Bang Won napa dah?”)

Mulut Minghao bergerak tanpa suara, yang dijawab Mingyu dengan gelengan, lalu telunjuk melintang di jidatnya sendiri.

(“Dah gue bilang dia sarap, lu pada kaga percaya sih!”)

Minghao memutar bola mata 🙄

Begitu tawa Wonwoo redaan, dia merebahkan punggung, bersandar ke sisi ranjang Mingyu sambil mengucek matanya. Minghao nunggu timing yang tepat, baru nanya, “Bang Won? Lu sehat kan, Bang...?” Nadanya nggak yakin juga.

“Sehat, sehat...,” hela napas, lalu pake lagi kacamatanya. “Aah, kocak banget. Gue cuma lagi praktekin adegan yang gue baca di komik ke Gyu, terus tetau dia beneran dong ngeliatin bibir gue. Asli dah.”

”?? GUE NGGAK LIATIN BIBIR LO??”

“Yeah rite,” 😏 “I have eyes, Kim Mingyu.”

“SO HAVE I, ANJIR???”

Touché.”

“GUE NGGAK— NYIUM LO— KEPIKIRAN AJA ENGGAK—”

Wonwoo kemudian manyun.

“Kenapa sih, emangnya ide kalo lo nyium gue segitu jeleknya, apa? Padahal kalo lo mau nyium gue juga nggak pa-pa sih?” 😗

“ASGDHFKFLJ BANG?? APAAN SIH LU??” udah kagak jelas dah muka Mingyu semerah apa. Kesel iya, malu juga iya.

Wonwoo cuma nyengir makin lebar ngeliat Mingyu kayak gitu, nggak sadar kalo Minghao lagi ngeliatin Wonwoo dengan alis yang mengernyit makin dalem.