260.
Sepanjang perjalanan pulang, Wonwoo diam seribu bahasa sambil memandangi terangnya lampu jalan. Kepalanya terus ia tolehkan ke kaca mobil, enggan melihat Mingyu yang mengemudi di sampingnya.
Demi mengisi kesunyian yang merentang, sang Alpha memutuskan untuk menghidupkan radio, berharap celoteh riang sang penyiar dapat mengalihkan perhatian. Malang, radio itu malah membanjiri mobilnya dengan tembang-tembang romantis yang cocok untuk pasangan yang sedang kasmaran, bukan yang sedang berselisih paham seperti mereka saat ini.
Apa boleh buat. Karena malas mengganti gelombang lagi, Mingyu membiarkannya, malah ikut berdendang tanpa lirik pada beberapa lagu. Jemarinya pun mengetuk-ngetukkan irama di kemudi.
Wonwoo, seolah tak peduli itu semua, tetap diam. Disenderkannya kepala ke kaca, punggung agak merebah, mata memejam di balik kacamatanya, berusaha tidur. Mingyu otomatis membungkam mulut. Tidak lagi ia membuat keributan. Pun suara radio diam-diam dikecilkan agar Omega-nya tidak terganggu.
Ia menyetir dengan tenang di keheningan malam.