192.

#soonwoo

“Lho?”

“Lha?”

“Kok Mingyu di sini?”

“Kok temennya Bang Won di sini?”

“Issh, gue punya nama!” :T

“Wkwkkwk.”

“Lho, kalian kenal?”

Minghao mengerjap-ngerjap, berdiri di antara mereka. Baru saja ia masuk ke kediaman pribadi kakak sepupunya dan disambut dengan riang, tak sampai semenit tetiba dua orang dalam hidupnya yang harusnya tidak saling mengenal malah nampak dekat. Tentunya ini menimbulkan kebingungan pada si anak.

“Gimana bilangnya ya. Ini temen kampusnya tetangga sama pacar gue?” Mingyu menggaruk bagian belakang kepalanya. “Lo bilang ini kakak sepupu lo, Hao?”

Anak itu mengangguk.

“Buseedd...dunia sempit bener ya.”

“Mingyu ini temen yang kamu maksud, Hao?”

Sekali lagi, Minghao mengangguk. “Iya, Bang, ini temen deketku di sekolah. Aku emang lagi maen ke rumahnya tadi persis pas Mama telpon, nitip kirim barang ke Tante. Yaudah aku seret aja, katanya lagi nggak ada rencana pacaran.”

“Kak Hani lagi sibuk ngurus kerkelnya katanya...,” sad Mingyu is sad...😞 “Gyu nggak mau ganggu...”

“Yah, karena kesian, jadi kuseret aja. Abang sekampus sama tetangga sama pacar Gyu?”

“Umm. Baru minggu lalu juga sih kita kenalan...ya?” Soonyoung menatap Mingyu.

“Iya, kayaknya. Gue kirain Bang Nyong pacar Bang Wonu.”

MENDADAK BATUK-BATUK.

“Abang kenapa??”

“Nggak, cuma keselek kok, Hao,” ditepuk-tepuknya dadanya sendiri. “Dan i-itu nggak mungkin, uh, Jeon Wonwoo, err, cuma, emm...”

Temen? Memangnya dari segi mana, berdasarkan aspek apa, Kwon Soonyoung bisa dengan pedenya bilang dia udah temenan sama Jeon Wonwoo? Bukannya selama ini justru Jeon Wonwoo mencoba sabar menghadapinya?

“Uh...”

Menyadari kepanikan internal kakak sepupunya, Minghao menghela napas, menepuk pundak Mingyu dan melingkarkan lengan ke sekeliling bahu Soonyoung, menariknya mendekat hingga sisi kepala mereka terantuk, lalu menyeret mereka masuk.

“Di dalem aja. Aku laper.”